Ternyata ada mafia terselubung yang tidak kita sadari kawan. Isinya mengenai mafia obat-obatan yang memanfaatkan ketakutan manusia pada HIV/AIDS.
Para mafia ini terlihat mencuci otak dengan mendikte bahwa AIDS itu tidak bisa disembuhkan, sehingga ODHA karena tidak tau apa-apa jadinya manggut-manggut aja dengan saran dokternya. Mau gak mau segala macam obat dibeli, yang ternyata menjadi industri besar bagi para mafia obat-obatan ini.
Setelah membaca artikel ini paradigma kita mungkin akan berubah bahwa dokter itu bukan penganalisa penyakit tapi sales obat-obatan. Kalau kita googling menggunakan key "Menguak Mafia Kesehatan Kasus HIV/AIDS" banyak artikel seperti ini yang akan muncul. Mudah - mudahan bukan repost Gan. Nama penulisnya ada di paling bawah, disertai juga testimoni para ODHA yang sudah menyadari bahwa AIDS bisa disembuhkan...
Di seluruh dunia, para ODHA (Orang dengan HIVAIDS) yang sembuh dari AIDS sudah sangat banyak jumlahnya. Kesembuhan mereka adalah bukti nyata bahwa AIDS bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan, mereka mendapatkan kesembuhan bukan karena obat-obatan kimia, tapi karena perbaikan nutrisi dan obat alami.
Namun, bertolak belakang dengan realita kesembuhan yang makin banyak di seluruh dunia, komunitas medis konvensional dan media massa umum, tetap saja memberitakan informasi bahwa AIDS merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan ODHA berkewajiban untuk mengonsumsi ARV seumur hidup mereka.
Kali ini saya akan menguak sedikit rahasia tentang adanya mafia kesehatan kasus HIV/AIDS, dimana para mafia terus “mencuci otak” masyarakat dan praktisi medis untuk percaya bahwa AIDS tidak bisa disembuhkan dan satu-satunya obat yang bisa diandalkan HANYALAH ARV. Dengan kepercayaan seperti ini, mereka mendapatkan uang yang sangat banyak dari repeat order SEUMUR HIDUP para ODHA, terlebih repeat order tersebut adalah dari seluruh dunia.
Jika banyak masyarakat dan praktisi medis tahu bahwa AIDS bisa disembuhkan dan obat alamilah satu-satunya pengobatan yang dapat diandalkan (bahkan tanpa efek samping), maka para mafia ini akan kehilangan pendapatan terbesarnya, karena masyarakat dunia stop menjadi “langganan setia mereka”.
KESAKSIAN PARA ODHA TANPA ARV
Norman Sartor, Kanada
Nama saya Norman Sartor. Saya dulu didiagnosa dengan gejala AIDS di bulan Desember 1995 dimana CD4 saya adalah 51. Pada saat itu tidak ada test viral load dan di bulan Februari 1996, saya mulai memakai AZT, satu-satunya perawatan resmi dari Health Canada. Kemudian selama Lebih dari 10 tahun, saya mendapat ARV yang meliputi AZT, 3TC, Saquinavir, Zerit, Norvir, Viracept, Sustiva, Fuzeon, Viread and Kaletra.
Celexa, Septra, Marinol, Bactrum, Losec, Teveten, Pariet, Crestor, Lipitor, Welbutrin, Prozac, Hydrochlorothiazide dan Lorazepam, diresepkan ke saya untuk mengatasi efek samping yang ada yaitu berat badan turun, sariawan, keringat dingin di malam hari, jamur kuku, lipoatrophy, ruam saraf, dan anemia. Gejala fisik dan psikologis lainnya juga muncul.
Dengan Fuzeon, saya selalu mendapat suntikan 2 kali sehari, dan sesudah 10 tahun memakai ARV dan obat untuk lipoatrophy, lemak tubuh saya bertambah. Berulang-ulang muncul gejala ISR seperti kulit merah, pembengkakan, dan kulit mengeras. Saya berpartisipasi dalam uji klinis di bulan May 2005 yang disponsori oleh Canadian Immunodeficiency Research Collaborative untuk mengevaluasi penggunaan alat suntik Biojector CO2 dibandingkan penggunaan jarum hypodermic standar. Lagi-lagi gejala ISR tetap muncul. Obat yang dipakai bersamaan dengan Fuzeon adalah Kaletra, Viread dan 3TC.
Setelah bertahun-tahun meneliti HIV/AIDS, nutrisi, dan satu dekade memakai ARV, pil-pil, serum, jarum suntik dan tembakan CO2, dan di atas semua itu, yaitu mengalami berbagai efek samping obat-obatan, kecuali kematian, saya pun akhirnya berhenti dari obat-obatan pada tanggal 16 Mei 2006. Mulai dari Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007, terdapat penurunan 49% untuk viral load dan peningkatan 38% untuk sel CD4. Saat ini saya sudah lebih dari 1 tahun tanpa obat-obatan dan selama 1 tahun tersebut bisa menghemat $50.000 untuk biaya pengobatan karena hanya untuk Fuzeon saja bisa menghabiskan $2.650/bulan.
Saya pun beralih ke suplemen bulanan yaitu Selenium, NAC, Tryptophan dan L-Glutamine dengan biaya $100-$120. Hasil positif yang saya capai bukanlah suatu hal yang unik karena banyak ODHA berhasil hidup normal tanpa obat-obatan.
Pengukuran viral load dan CD4, penandaan test darah yang digunakan untuk akses kesehatan dan penentuan terapi, tidak dirancang untuk orang yang sehat. Dalam 1 dekade memakai terapi ARV dan obat-obatan kimia lainnya, saya tidak dalam keadaan sehat. Saya mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, fungsi hati yang tidak normal, serangan osteoarthritis, duodenitis, peripheral neuropathy, nocturia, lipoatrophy, serta hepatitis B yang berkembang ke grade 2. Sekarang kebanyakan efek samping telah mereda dan baru pertama kali ini selama 10 tahun, hati saya berfungsi dengan normal. (Setelah berhenti dari ARV dan obat-obatan kimia) hepatitis B saya sekarang jadi kondisi pre-existing dan tetap terkontrol dengan pola makan yang benar.
Made, Bali
Di bulan September 2010, setelah mendapat informasi penyembuhan AIDS dari Healindonesia, saya mencoba terapi herbal dengan memakai jamu tetes. Tiga bulan sebelumnya dinyatakan positif HIV dengan gejala TBC dan mulai memakai ARV lewat 2 bulan sesudah pengobatan TBC.
Mempertimbangkan dampak efek samping ARV, saya lebih memilih terapi herbal saja. Walaupun dengan diagnosa positif HIV dan TBC, kondisi fisik saya sendiri sebenarnya normal dan nafsu makan juga bagus. Saya sama sekali tidak memperlihatkan gejala-gejala seperti orang sakit pada umumnya.
Sampai sekarang, saya hanya rutin memakai herbal untuk menjaga kesehatan saya dan telah terbukti bahwa tanpa ARV saya baik-baik saja layaknya orang normal.
Test HIV yang Tidak Akurat
Test ELISA dan Western Blot yang pada umumnya dipakai untuk mendiagnosa infeksi HIV hanya bisa mendeteksi interaksi antara protein dan antibodi yang DIPERKIRAKAN berhubungan dengan HIV. Keduanya TIDAK BISA mendeteksi HIV itu sendiri, begitu juga dengan jenis test HIV lainnya.
Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi ketidakakuratan tersebut adalah berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen lainnya dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga bereaksi sama dengan HIV.
Misal: ketika Anda sedang menderita atau baru saja sembuh dari flu, cacar, hepatitis, TBC, pneumonia, herpes, kanker, diare, dan lupus, hasil test HIV bisa keluar positif!
Banyak antibodi yang ditemukan di dalam tubuh orang-orang sehat dan normal dapat menyebabkan hasil yang positif pada test antibodi HIV. Produksi antibodi dalam tubuh manusia yang terjadi karena infeksi virus bisa tetap ada dalam tubuh selama bertahun-tahun walaupun sistem imun telah mengalahkan virus tersebut, dan bahkan bisa untuk seumur hidup antibodi tersebut tetap ada. Dengan demikian, orang-orang sehat yang tidak pernah terjangkit HIV bisa memiliki hasil test HIV yang positif secara konsisten selama bertahun-tahun atau bahkan untuk seumur hidup mereka.
Kehamilan juga bisa menimbulkan respon yang positif. Antibodi yang diproduksi tubuh sebagai reaksi perlawanan terhadap infeksi mycobacterium dan ragi yang terdapat pada 90% pasien AIDS, menimbulkan hasil test HIV positif yang salah . Di satu studi, 13% orang Indian Amazon yang tidak memiliki AIDS dan juga tidak pernah ada kontak dengan orang luar selain suku mereka sendiri ternyata juga bisa mendapatkan hasil test HIV positif. Di laporan lainnya, 50% sampel darah dari anjing-anjing yang sehat juga bereaksi positif pada test antibodi HIV.
Nah, jika Anda punya akses atau fasilitas test HIV, kenapa tidak “iseng” mencoba mengadakan test HIV ke 100 pasien di suatu rumahsakit atau tempat bersalin? Bisa jadi lebih dari 80% hasilnya positif HIV!
Orang Sehat juga Punya CD4 Rendah
Para ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan praktisi medis sering memakai hasil test CD4 untuk mengukur tingkat kesehatan penderita HIV/AIDS. Standar batas normal CD4 yang diakui adalah 400-1400. Jika di bawah 400, seorang ODHA dinyatakan tidak sehat karena virus HIV mulai aktif menyerang. Terlebih lagi jika ada yang kadar CD4-nya di bawah 40, secara teori sudah sangat sakit dan dalam keadaan “bed rest”.
CD4 sebenarnya penanda bagi adanya kolesterol dan plak arteri, bukan penanda system imun. CD4 dan CD8 akan naik ketika kadar kolesterol naik. Pemberian nicotinamide (vitamin B3) bisa menurunkan CD4 karena nicotinamide bisa menetralkan kolesterol. Sel CD4 biasanya berkumpul di area yang ada plak arteri dan memberikan signal ke sel darah putih untuk datang dan melahap kolesterol.
Boleh dibilang, kadar kolesterol dalam darah Anda akan mempengaruhi jumlah sel T Anda. Sel T CD4 terlibat dalam hal perbaikan arteri. Jadi orang yang sehat CD4nya malah bisa rendah, sedangkan orang yang sakit CD4-nya bisa tinggi.
Jika Anda masih belum percaya dengan hal ini, kenapa tidak mencoba mengadakan test CD4 ke sekelompok orang sehat seperti misalnya para dokter, para pemuka agama, dan para olahragawan? Kenapa tidak menguji kebenaran tentang test CD4 ini ke 10 dokter yang secara fisik terlihat sehat, dengan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum alkohol dan juga sehat secara emosional? Kita lihat apakah CD4 mereka tinggi atau rendah?
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan)
KEHEBATAN MINYAK KELAPA MURNI DALAM PENGOBATAN AIDS
Kelapa dan minyak kelapa digunakan dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional. Yang paling
terkenal di antaranya adalah pengobatan Ayurveda di India. Di sini produk kelapa menempati posisi penting dan merupakan komponen esensial dalam beberapa jenis obat. Minyak kelapa dikenal karena khasiat penyembuhannya baik dalam Ayurveda maupun pengobatan rakyat di India untuk mengobati berbagai keadaan seperti luka bakar, luka, borok, jamur kulit, kutu, batu ginjal, dan disentri kolera.
Di Panama, Amerika Tengah, orang diketahui MEMINUM minyak kelapa dari gelas untuk membantu mereka mengatasi rasa nyeri. Mereka telah belajar dari generasi ke generasi bahwa mengkonsumsi minyak kelapa mempercepat pemulihan dari penyakit. Di Panama, Amerika Tengah, orang diketahui MEMINUM minyak kelapa dari gelas untuk membantu mereka mengatasi rasa nyeri.
Mereka telah belajar dari generasi ke generasi bahwa mengonsumsi minyak kelapa mempercepat pemulihan dari penyakit.
Di Jamaika, minyak kelapa dianggap sebagai tonik kesehatan yang baik bagi jantung. Di antara orang Polinesia, minyak kelapa sangat berharga melebihi semua tanaman lain dalam hal khasiat gizi dan kesehatannya. Khasiat penyembuhan oleh kelapa telah lama dikenal di budaya yang mengernbangkan tanaman ini. Hanya baru-baru ini lah manfaat ini mulai dikenal di seluruh dunia.
Tidak seperti lemak lainnya, minyak kelapa melindungi kita terhadap penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya. Minyak ini mendukung dan menguatkan sistem kekebalan sehingga membantu tubuh menghalau serangan infeksi dan penyakit. Minyak ini unik dan berbeda dari minyak jenis lain karena mempercepat penurunan berat badan, yang membuatnya dikenal sebagai satu-satunya lemak rendah kalori di dunia.
MCFA dalam minyak kelapa memiliki efek antimikroba yang kuat yang dapat membunuh berbagai organisme penyebab infeksi, bahkan superkuman yang resisten terhadap obat. Minyak kelapa terbukti merupakan makanan super yang mudah dicerna dan digunakan sebagai zat gizi bagi tubuh. Penelitian medis danpengalaman klinis terus-menerus mengungkapkan kegunaan lain dari minyak ajaib ini.
Anda dapat mulai menikmati manfaat kelapa tanpa melakukan perubahan drastis dalam cara hidup
normal Anda. Sesungguhnya, memasukkan kelapa ke dalam hidup Anda dapat dilakukan hanya dengan tiga langkah sederhana:
- menggunakan minyak kelapa saat memasak dan menyingkirkan semua minyak nabati lain dari makanan Anda,
- makan kelapa dan produk kelapa sebagai bagian dari makanan secara teratur,
- mengoleskan minyak kelapa langsung pada kulit dan rambut agar dapat menyerap manfaat penyembuhannya langsung ke dalam tubuh.
“Minyak kelapa memiliki efek yang netral pada kolesterol darah, bahkan dalam keadaan di mana minyak kelapa merupakan satu-satunya sumber lemak,” lapor Dr. George Blackburn, seorang peneliti Harvard Medical School yang bersaksi di sidang dengar pendapat Kongres mengenai minyak tropis pada tanggal 21 Juni 1988.
“Minyak (tropis) ini telah dikonsumsi sebagai bagian yang substansial dari makanan di banyak populasi selama ribuan tahun tanpa adanya bukti efek berbahaya pada mereka,” ujar Mary G. Enig, Ph.D., seorang ahli lemak dan minyak dan mantan rekanan peneliti di University of Maryland. [178]
Minyak Kelapa Taklukkan HIV/AIDS
Di dalam bukunya: “Coconut Oil Miracle” (Keajaiban Minyak Kelapa) Dr. Bruce Fife melaporkan suatu kasus kesembuhan AIDS sebagai berikut. [152]
Pada bulan September 1996, pasien AIDS bernama Chris Dafoe dari Cloverdale, Indiana, melihat waktunya hampir habis. Ia mengalami penurunan berat badan drastic, kurang energy, dan merasa semakin buruk dari hari ke hari. Hal yang membuatnya merasa mendekati kematian adalah hasil laboratorium. Laporan tersebut menunjukkan muatan virus dalam tubuhnya mencapai lebih dari 600.000 – indikasi infeksi HIV yang membuas dan menjadi tanda bahwa waktu hidupnya tidak lama lagi.
Jadi ia mengatur pemakamannya, membayar semua biaya di muka. Akan tetapi, sebelum meninggal dunia, dan dengan sedikit tenaga tersisa, ia ingin melakukan liburan terakhir – liburan impian ke rimba Amerika Selatan. Ia terbang ke Republik Suriname dan mencari jalan menuju rimba, di mana ia tinggal sebentar bersama sekelompok orang Indian.
Selama tinggal di sana, ia makan makanan yang dimakan penduduk asli. Setiap hari ia disuguhi hidangan berupa kelapa matang yang disiapkan penduduk asli.
“Kepala Suku Indian memberitahu saya,” kata Dafoe, “bahwa mereka menggunakan kelapa sebagai bahan dasar semua obat. Mereka juga menggunakan santan dari bagian dalam kelapa dan juga menggunakan tanaman serta jamu dari hutan untuk membuat obat. Mereka makan kelapa matang setiap pagi untuk membantu mencegah penyakit.”
Selama tinggal di sana, kesehatan Dafoe berangsur-angsur membaik, kekuatan dan energinya meningkat, dan berat badannya naik 32 pound. Setelah pulang enam minggu kemudian ia menjalani pemeriksaan laboratorium berikutnya. Saat ini hasilnya menunjukkan muatan virus dalam tubuhnya telah turun drastic sampai kadar yang tidak terdeteksi. Virus HIV yang pernah membanjiri tubuhnya tidak lagi terukur.
Ia terus makan kelapa sebagai sebagai sarapan setiap pagi, mencampurnya dengan sereal hangat. Ia yakin bahwa hal tersebut membuat virus tetap terkendali dan memungkinkannya menikmati kesehatan yang baik.
Dengan semangat hidup ia berkata, “Saya merasa hebat. Saya memiliki lebih banyak energi dari sebelumnya.”
Tidak Semua Jenis Minyak dapat Menyembuhkan
Anda mungkin berpikir bahwa tidak mungkin minyak bisa dipakai untuk terapi. Bukankah minyak kelapa adalah lemak yang berpotensi menyumbat arteri, menambah kegemukan dan bisa mengakibatkan sakit jantung?
Tidak semua lemak adalah jahat. Lemak merupakan kolesterol, dan seperti yang Anda sering dengar di media massa, kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol jahat dan kolesterol baik. Begitu juga minyak kelapa, minyak kelapa murni adalah jenis lemak yang baik dan menyehatkan.
Semua lemak dalam istilah ilmu kimia disebut fats atau fatty acids dan kumpulan molekulnya disebut sebagai trigleserida. Setiap molekul trigleserida mengandung 3 molekul asam lemak.
Berdasarkan struktur kimiawinya, ada atau tidaknya ikatan ganda dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, jenis lemak dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni
(1) asam lemak jenuh (saturated fattyacid),
(2) asam lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acid), dan
(3) asam lemak jenuh ganda (Poly-unsaturated fatty acid).
Lihat gambar berikut ini:
Saturated Fatty Acid (SFA = Asam Lemak Jenuh),
di mana semua atom karbon (C) telah diikat jenuh oleh atom hidrogen (Asam Stearik).
H H H H H H H H H H H H H H H H O
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ ║
H— C— C— C— C—C— C — C—C—C— C—C— C—C—C— C—C—C—O—H
│ │ │ │ │ │ ││ │ │ │ │ │ │ │ │
H H H H H H HH H H H H H H H H
Mono- Unsaturated Fatty Acid (MUFA = Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal),
di mana satu pasang atom hidrogen diganti oleh 1 ikatan ganda (Asam Oleik).
H H H H H H H H H H H H H H H O
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ ║
H—C—C—C—C—C—C—C—C—C ═ C—C—C—C—C—C—C—C—C—O—H
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
H H H H H H H H H H H H H H H H H
Poly-Unsaturated Fatty Acid (PUFA = Asam Lemak Tak Jenuh Ganda),
di mana 2 pasang atom karbon, masing-masing diikat oleh 1 ikatan ganda (Asam Linoleik).
H H H H H H H H H H H H H O
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ ║
H—C—C—C—C—C—C—C ═ C—C—C ═ C—C—C—C—C—C—C—C—O—H
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
H H H H H H H H H H H H H H H H H H
Di samping pengelompokan di atas, asam lemak juga bisa dikelompokan berdasarkan banyaknya jumlah atom karbon dalam satu molekul.
Asam lemak berantai pendek (Short Chain Fatty Acids = SCFA),
jumlah atom karbon terdiri dari 2 s/d 6.
Asam lemak berantai sedang (Medium Chain Fatty Acids = MCFA),
jumlah atom karbon dari 8 s/d 16.
Asam lemak berantai panjang (Long Chain Fatty Aicds = LCFA),
jumlah atom karbon jumlahnya dari 18 s/d 24.
Minyak kelapa dan sawit merupakan sumber MCFA yang paling kaya di antara semua minyak goreng. Minyak sawit mengandung 58 % MCFA dan minyak kelapa memgandung 64% MCFA.
Karena kedua jenis minyak ini mempunyai kadar MCFA yang paling tinggi, maka baik secara biologis maupun kimiawi mempunyai pengaruh dan dampak positif dan istimewa terhadap kondisi kesehatan tubuh kita, dan juga mempunyai sifat pembunuh mikroba . [155]
Jenis MCFA yang terkandung dalam minyak kelapa adalah jenis asam lemak jenuh berantai sedang (MCFA) seperti asam laurat (lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric acid).
Dalam tubuh, asam laurat, asam kaprilik dan asam kaprik akan langsung diserap dan dimetabolisasi di dalam hati untuk memproduksi energi. Jadi tidak terbentuk lemak yang tertimbun dan tidak pula membuat kolesterol jahat.
Sifat lain yang sangat berharga dan istimewa dari ketiga asam lemak jenuh rantai sedang itu ialah mempunyai potensi untuk membunuh mikroba, yang sel membrannya (Cell membrane)-nya terdiri dari lapisan asam lemak tak jenuh berantai panjang (LCFA), dengan cara menghancurkan sel membrannya. Beberapa jenis mikroba telah dibuktikan peka terhadap asam lemak jenuh rantai sedang. Dengan demikian asam lemak jenuh rantai sedang (MCFA) yang terkandung dalam minyak kelapa, dapat menjadi sejenis antibiotika yang poten. Lapisan membran virus yang DIASUMSIKAN sebagai HIV terdiri dari lapisan asam lemak rantai panjang tak jenuh (LCFA), maka bisa dihancurkan oleh asam lemak sedang yang berasal dari minyak kelapa.
Untuk mendukung penemuan tersebut, di bawah ini adalah laporan hasil uji klinik Prof. Dr. Conrado Dayrit, M.D., ahli farmakologi dari University of Phillipines dan juga mantan presiden National Academy of Science and Technology, Phillipines. [153]
Prof. Dayrit melakukan studi banding dengan memakai 14 pasien HIV yang umurnya berkisar antara 22 sampai dengan 38 tahun. Ke-14 pasien ini dibagi menjadi 3 Kelompok. Semua pasien sebelumnya tidak pernah diberi obat anti-HIV.
Kelompok I (empat pasien) diberi 22 gram monolaurin (monoglyceride of lauric acid yang berasal dari ekstrak minyak kelapa) per hari.
Kelompok II (5 pasien) diberi 7,5 gram monolaurin dan kelompok III (5 pasien) hanya diberi 3,5 sendok makan minyak kelapa saja. Jumlah monolaurin yang terkandung dalam 3,5 sendok makan itu
adalah setara dengan 22 gram monolaurin. Setelah 3 bulan perlakuan, ditemukan pada 7 pasien (50%) yang jumlah virus/viral load HIV (diasumsikan sebagai HIV) dalam darahnya sudah mulai berkurang.
Uji klinik ini diakhiri pada akhir bulan ke-6. Dan dari 14 pasien dalam percobaan ini 9 pasien (64%) mengalami pengurangan jumlah virus dalam darah; di antaranya ditemukan 2 dari 4 pasien (50%) dalam kelompok I, empat dari 5 orang (80%) dalam kelompok II dan 3 penderita dari 5 (60%) dalam kelompok III. Sedangkan 11 pasien mengalami perbaikan dan kenaikan berat badan dan mereka nampak mengalami kemajuan. Hasil sementara uji klinik ini menunjang laporan hasil pengamatan lapangan, bahwa minyak kelapa adalah efektif untuk melawan HIV (atau virus yang diasumsikan sebagai HIV). [153]
Ternyata bahan aktif yang bersifat seperti antibiotika terkandung dalam minyak kelapa yang adalah golongan Saturated Mediun Chain Fatty Acids, yang terdiri dari 3 jenis asam lemak, yakni asam laurat (Lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid), dan asam kaprik (Capric acid). Di antara tiga komponen ini, asam laurat adalah yang paling poten dan kadarnya pun yang paling tinggi yakni 48%, sedangkan konsentrasi asam kaprilik dan asam kaprik masing-masing hanya 7 dan 8% saja. [154]
Telah dibuktikkan pula bahwa asam lemak jenuh rantai sedang (saturated medium chain fatty acids) ini dapat menghancurkan sel membran, hingga virus menjadi mati.
Dengan demikian minyak kelapa merupakan jenis minyak yang paling unggul, khas dan istimewa, karena mengandung jenis asam lemak jenuh rantai sedang. Asam laurik yang terkandung 48%, hampir sama tingginya dengan kadar asam laurik yang ditemukan dalam air susu ibu (45-50%).
Bagi penderita AIDS disamping minum minyak kelapa, dianjurkan pula untuk makan buah kelapa, baik yang masih berbentuk degan, yang muda maupun yang tua, yang masih segar atau yang sudah dikeringkan. Minum santan yang segar juga sangat bermanfaat. Dilaporkan bahwa setiap 50 gram buah kelapa kering setara dengan 20-25 gram asam laurat, yang potensial dan sangat dibutuhkan untuk melawan virus (yang diasumsikan sebagai) HIV.
Sifat lain yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita ialah bila minyak kelapa dikonsumsi, di dalam tubuh segera dimetabolisasi untuk memproduksi energi dan tidak diubah atau disimpan sebagai deposit lemak dalam jaringan lemak tubuh, dan tidak pula diubah menjadi kolesterol jahat dan masuk ke dalam aliran darah. Sebaliknya semua jenis minyak goreng (yang bukan dibuat dari kelapa) kalau dikonsumsi sebagian akan diubah menjadi lemak dan didepositkan sebagai lemak dalam jaringan lemak tubuh, sebagian lagi menjadi kolesterol jahat dan masuk dalam aliran darah.
Ada pula yang lebih gawat lagi, minyak goreng itu mengandung ikatan ganda (double bound) baik asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, jika minyak demikian dipanaskan, maka akan berubah bentuk menjadi Trans.
Minyak goreng dengan bentuk trans telah terbukti sangat merugikan dan berdampak sangat negatif terhadap kesehatan kita, karena ia bersifat sebagai radikal bebas.
Hasil penelitian dari Prof. Jon Kabara dari Michigen State University, telah menyadarkan kita, bahwa hampir selama 3 dekade kita telah dibohongi oleh indusri minyak goreng. Karena mereka mengklaim bahwa minyak murni mereka, yang mengandung mono dan poly-unsaturated, adalah jauh lebih unggul dan aman bagi kesehatan daripada minyak kelapa, sebab katanya tidak akan mengakibatkan pembentukan kolesterol. Sekarang baru diketahui dan telah dibuktikan bahwa itu adalah tidak benar. [156]
Demikian pula margarin yang terbuat dari minyak asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, yang dijenuhkan dengan cara memampatkan atom hidrogen pada ikatan gandanya (hydrogenated unsaturated fatty aicds oil), adalah berbentuk trans juga, jadi bersifat radikal bebas, sehingga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit degeneratif kronis seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, asma, penyakit autoimmun, kanker dan sebagainya.
Demikian pula kalau minyak yang tak jenuh itu dipakai ulang untuk menggoreng (deep fried) beberapa kali, maka akan terjadi polimerisasi, sehingga minyak jelantah itu nampak kental dan berkonsistensi seperti oli mobil. Minyak jelatah yang demikian berdampak buruk bagi tubuh dan dapat menyebabkan penyakit degeneratif kronis dan kanker.
Oleh karena itu jangan sampai memakai minyak untuk menggoreng lebih dari 3 kali.
Khasiat Minyak Kelapa Dalam Mencegah dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit Penelitian dan pengamatan klinis telah menunjukkan bahwa asam lemak rantai sedang (MCFA), sebagaimana
ditemukan dalam minyak kelapa, dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit. [178]
Minyak kelapa dapat membantu:
- Mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan stroke
- Mencegah diabetes dan meredakan gejala serta resiko kesehatan terkait dengan penyakit tersebut.
- Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat
- Melindungi terhadap osteoporosis.
- Meningkatkan penurunan berat badan berlebihan
- Membunuh virus penyebab mononukleosis, influenza, hepatitis C, campak, herpes, AIDS, dan penyakit lain.
- Mengurangi gejala yang berhubungan dengan pankreatitis.
- Mengurangi tingkat berat masalah terkait dengan sindrom malabsorpsi dan fibrosis kistik.
- Meredakan gejala penyakit kandung empedu.
- Meredakan gejala terkait dengan penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan luka lambung.
- Meredakan nyeri dan iritasi akibat wasir.
- Meringankan peradangan kronis.
- Melindungi tubuh dari kanker payudara, kolon, dan berbagai jenis kanker lainnya.
- Mencegah penyakit periodontal dan pembusukan gigi.
- Mencegah penuaan dini dan penyakit degenerative.
- Meredakan gejala terkait dengan sindrom kelelahan kronis.
- Meredakan gejala yang terkait dengan hiperplasia prostat jinak (pembesaran prostat).
- Meringankan kejang epilepsy.
- Melindungi terhadap penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih.
- Mencegah penyakit hati.
- Membunuh bakteri yang menyebabkan pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, meningitis, gonore, dan lusinan penyakit lain.
- Membunuh jamur dan ragi yang menyebabkan kandida, gatal selangkangan, kurap, athlete's foot, sariawan, ruam popok, dan infeksi lain.
- Mengeluarkan atau membunuh cacing pita, kutu, giardia, dan parasit lain.
- Menghalau infeksi kulit.
- Meredakan gejala terkait dengan psoriasis, eksim, dan dermatitis.
- Meringankan kulit kering dan terkelupas.
- Mencegah efek kerusakan dari radiasi UV akibat paparan matahari berlebih seperti keriput, kulit longgar, dan bintik penuaan.
- Mengatasi ketombe.
Nah ketika muncul beberapa kondisi di atas yang biasanya disebut sebagai ”kondisi AIDS” atau “penyakit oportunistik”, Anda tinggal memberikan terapi minyak kelapa. Dosis yang diperlukan untuk tiap kondisi yang muncul adalah berbeda-beda. Namun secara UMUM, ODHA bisa mencoba rutin konsumsi VCO 2x2 sendok makan sebelum sarapan dan sebelum tidur malam.
Jika ada infeksi pada kulit, VCO bisa dioleskan tipis-tipis seperti lotion, sesudah mandi dan sebelum tidur malam. Untuk mengetahui detail informasi aplikasi terapi VCO, silahkan Anda mempelajarinya di HIOS-Terapi Kelapa.
Di mana Anda bisa mendapatkan minyak kelapa ini? Anda bisa mendapatkannya di apotek, toko obat
supermarket, atau di pasar tradisional. Di apotek atau toko obat, biasa disebut dengan VCO (Virgin Coconut Oil), berwarna putih bening khusus dikonsumsi (diminum) langsung sebagai terapi berbagai penyakit. VCO yang dijual di apotek atau toko obat bisa juga untuk menggoreng tapi akan terlalu mahal dari segi ekonomi.
Jika Anda butuh minyak kelapa atau VCO untuk menggoreng, Anda bisa mendapatkannya di supermarket ataupasar tradisional terdekat. Warna VCO untuk menggoreng biasanya kuning bening karena dibuat melalui proses pemanasan, berbeda dengan VCO yang dijual di toko obat berwarna putih karena dibuat melalui proses fermentasi. Tidak semua supemarket menjual minyak kelapa karena minyak kelapa jarang dibeli oleh masyarakat dan harganya relatif lebih mahal sekitar 6.000-10.000 rupiah dibanding minyak kelapa sawit atau minyak lainnya. Minyak kelapa untuk menggoreng paling mudah dicari di pasar tradisional.
Minyak kelapa sawit yang biasa dijual di pasar-pasar atau supermarket bukanlah minyak kelapa. Keduanya sama-sama minyak tropis, tapi yang terbaik, aman, dan unggul sebagai terapi adalah minyak kelapa.
Salah satu cara kami praktisi holistik modern dalam menyembuhkan penyakit diabetes, jantung, stroke, dan penyakit degeneratif lainnya termasuk 29 kondisi AIDS, adalah memakai terapi minyak kelapa. Minyak kelapa begitu hebat dan berkhasiat dalam menyembuhkan, apalagi hanya sekedar dikonsumsi.
Lain halnya dengan minyak goreng lainnya, yang pasti Anda akan takut untuk mengonsumsinya terus menerus dalam jumlah yang banyak.
sumber: Facebook.com/DjokoHardoyo
Referensi
[152] http://www.amazon.com/Coconut-Miracle-Previously-published-Healing/dp/1583332049
[153] http://www.coconutoil.com/John%20Kabara.pdf
[154] http://www.coconutresearchcenter.org/nutrition.pdf
[155] http://www.coconutoil-online.com/Medium_Chain_Triglycerides_02.html
[156] Kabara, J.J. 1978. The pharmacological effect of lipids. Champain, III.
The American Oil Chemists' Society
[178] Coconut Oil Miracle, Bruce Fife, Avery, 2004