Mengetuk Hati ODHA

Angka temuan kasus HIV/AIDS di Jateng relatif tinggi. Data Depkes 2009 menempatkan provinsi ini pada peringkat ke-7 jumlah penderita dari 33 provinsi di Indonesia.

Dinkes Jateng mencatat 108 pengidap HIV/ penderita AIDS meninggal pada Januari- September 2012, dan penemuan kasus baru meningkat seiring kemerebakan tempat hiburan yang menyediakan pelayanan seks.

Secara kasat mata, kita tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV atau belum. Dalam stadium awal, pengidap terlihat sangat sehat dan merasakan tidak sakit. Satu-satunya cara untuk mengetahui adalah melalui tes darah atau uji laboratorium. Pertanyaannya bagaimana cara memotivasi orang untuk menjalani tes HIV? Tidak mudah menggiring orang untuk menjalani tes dan terapi HIV.

Ada stigma buruk yang berkembang di masyarakat sehingga pasien enggan, malu, dan takut menjalani tes dan terapi HIV di rumah sakit. Beberapa stigma yang berkembang di masyarakat, pertama; HIV/ AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan sangat menular. Anggapan itu menyebabkan pengidap mengalami diskriminasi dan terpinggirkan secara sosial.

Padahal faktanya penyakit ini tidak mudah menular. Hanya ada tiga cara penularan virus, yaitu melaui cairan sperma/ vagina saat berhubungan seks dengan pengidap; melalui darah (transfusi darah, penggunaan alat suntik yang tercemar virus secara bergantian); dan melalui ibu ke anak (ASI dan/atau pada saat persalinan).

Jadi, HIV tidak ditularkan melalui udara, kontak kulit (jabatan tangan, ciuman, sentuhan, pelukan), gigitan nyamuk, pemakaian bersama alat makan, jamban, dan hidup serumah dengan pengidap HIV.

Dibanding penyakit virus lain, seperti flu burung dan hepatitis, HIV/ AIDS relatif tidak mudah menular. Kedua; HIV/ AIDS adalah penyakit kotor yang disandang oleh penjaja seks. Walaupun betul bahwa perilaku bergantiganti pasangan merupakan faktor tertinggi risiko tertular, faktanya banyak pengidap bukan pelaku seks bebas dan jauh dari ’’pekerjaan’’ pelacur.

Ada yang pengidap karena transfusi darah, korban pemerkosaan, penggunaan alat medis tidak steril, ibu rumah tangga yang jadi korban suami, bahkan bayi baru lahir pun dapat mengidap HIV karena ASI sang ibu.

Model Pengobatan Tujuan pengobatan HIV/AIDS adalah meningkatkan kualitas hidup, mencegah berkembangnya virus penyebab menjadi AIDS. Pengobatan/ terapi dilakukan di rumah sakit pemerintah dan puskesmas yang menyediakan pelayanan voluntary counselling and treatment (VCT) dan care support and treatment (CST).

Di Jateng ada 24 rumah sakit yang memberikan pelayanan VCT/CST tersebar merata d i tiap kabupaten/ kota. Hal pokok/ prinsip pada pengobatan HIV/AIDS adalah, pertama; pengobatan HIV merupakan terapi jangka panjang, minum obat seumur hidup. Hal ini membutuhkan kesiapan mental dan kesabaran pasien.

Kepatuhan menjalani terapi menjadi penentu keberhasilan. Berhenti minum obat dan/ atau minum tidak teratur akan menyebabkan virus menjadi resisten terhadap obat antiretroviral (ARV). Kedua; pasien HIV/AIDS tidak dapat sembuh total.

Terapi yang dilakukan dapat menurunkan viral load (jumlah virus di dalam tubuh), meningkatkan CD4 (memperbaiki imunitas tubuh), mengurangi gejala sakit, dan mengatasi penyakit penyerta (infeksi oportunistik) tetapi tidak dapat membunuh virus secara tuntas. Ketiga; tidak diskriminasi. Pelayanan pasien HIVtidak perlu dibedakan dari pasien penyakit lain.

Tidak semua memerlukan bangsal/ ruang isolasi. Penempatan di ruang isolasi hanya ditujukan untuk menjaga agar pasien ODHA tidak tertular penyakit cross infection dari pasien infeksi lain,. Dasarnya adalah sistem kekebalan tubuh penderita HIV melemah yang berarti rawan terinfeksi. Jadi tujuan mengisolasi bukan karena penyakit HIV berbahaya dan sangat menular melainkan untuk melindungi ODHA dari bahaya lain. Saatnya penderita dan masyarakat bersama-sama memerangi HIV/ AIDS. (10)

Sumber : SuaraMerdeka — Ari Simbara SSi MSc Apt, apoteker Klinik Care Support and Treatment (CST) RSUD Sunan Kalijaga Demak

Untuk konsultasi tentang menyembuhkan HIV/AIDS
dengan madu herbal pamungkas MHP815,
silakan hubungi LANGSUNG :
Sidik Rizal
simPATI 081280376532 atau
wa.me/+6281283745354
twitter @dikrizal2
instagram @dik_rizal
website http://klinik-herbalis.blogspot.co.id

1 Komentar

Silakan Anda tuliskan pesan untuk mengetahui lebih lanjut tentang informasi di dalam blogs ini dengan mencantumkan e-mail, no telp, no HP atau akun Facebook dan Twitter Anda. Kontak kami di wa.me/+6281283745364 atau Call & SMS ke 0812.8037.6532

Lebih baru Lebih lama