Xamthone Plus merupakan sekumpulan molekul biologi yang sangat aktif di dalam kulit (pericarp) buah manggis yang berwarna ungu. Struktur berbentuk cincin segi enam dengan ikatan karbon kembar untuk memberi kestabilan kepadanya. Lebih dari 200 Xamthone Plus dimana 40 Xamthone Plus terdapat dalam buah manggis, terutama dibagian kulit (pericarp) buah manggis.
Fungsi xanthones adalah menjelajah seluruh tubuh, menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada sebelumnya Xanthones yang terdapat dalam kulit manggis mempunyai sifat sebagai anti kanker, anti inflammatory, anti mikroba, menurunkan cholesterol dan lain-lain seperti :
- Antiviral
- Antifungal
- Antiparasitic
- Antiallergen
- Helps lower blood pressure
- Helps fight fatigue
- Prevents stomach ulcers
- Aids with weight loss
- Builds immunity to disease
- Heart protective
- Combats diarrhea
- Pain reducer
- Analgesic
- Anti-parkinson
- Anti-Alzheimer
- Antidepressant
- Lowers fevers
- Nama ilmiah manggis : Garcinia mangostana
- Manggis telah digunakan dalam pengobatan tradisional kuno yang tercatat dalam sejarah Dinasti Ming (1268-1644AD)
- Penelitian ilmiah manggis seluruh dunia bila dicetak bisa mencapai setinggi 1 1/2 meter.
- Xanthos pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1855 saat mempelajari penyakit disentri, karena berwarna kuning dan mengkristal dinamakan “xanthos” yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kuning
- Tahun 1979 “alpha mangostin” yang dikenal sebagai anti-luka bakar di Madras, India
- Hingga saat ini, lebih dari 200 xanthones telah ditemukan secara alami dan sekitar 40 dari xanthones tersebut ditemukan di manggis
- Beberapa laboratorium penelitian telah menggaris-bawahi kemampuan xanthones mengatasi beberapa bakteri seperti: Staphylococcus aureus (bakteri penyebab intoksisasi), interococci , salmonela, helicobacter pylori (bakteri pencernaan), dan enterococci.