Menurut Dr. Finsand 
(pakar pengurutan tulang & persendian)|  | 
| Dr. Finsand | 
Zaman   dahulu , masyarakat asia tenggara  sudah merasakan manisnya buah   manggis yang istimewa itu. Rasanya yang  lezat bukan hanya berperan   sebagai pemanis di mulut, tetapi juga  menyembuhkan penyakit disentri,   peradangan, nyeri, dll.
Otot dan Tulang memiliki masalah yang sama, yakni peradangan. Hormon prostaglandin penyebab rasa nyeri dan peradangan.
Tahun 1981 saya mengalami cedera punggung. Dua puluh tahun saya terapi chiropractic, namun rasa nyeri tetap ada. Suatu ketika saya mersakan jus manggis dan ini awal perubahan kesehatan, hidup dan pekerjaan saya.Saya rekomendasikan para pasien saya dan hasilnya menakjubkan. Sekarang saya sudah terbebas dari obat-obatan kimiawi dan sepenuhnya lepas dari rasa nyeri yang saya derita sepanjang 21 tahun terahir. Buah manggis pencegah penyakit yang sempurna.
Menurut Dr. Sam Walters 
(Master dalam bidang biologi sains dengan spesialisasi nutrisi manusia)|  | 
| Dr Sam Walters | 
Jus   manggis merupakan sesuatu yang lebih  dari sekedar unik. Apabila anda   memahami apa yang saya pahami, anda  pasti membawa manggis kemanapun   anda pergi. Antioksidan adalah kata  kunci utama dalam mencegah   penyakit. Buah manggis memiliki begitu banyak  khasiat. Penelitian   badan-badan pengobatan dunia menunjukan bahwa buah  manggis secara   langsung menyembuhkan berbagai penyakit.
Penelitian terbaru menemukan bahwa satu dari 4 rakyat amerika serikat mengidap kanker, dan 1 dari 5 orang akan meninggal pada usia dini. Solusi terbaik dari masalah ini adalah pencegahan.. Kami merawat banyak pengidap kanker di tempat kami. Kami mendetoksifikasi logam berat dengan buah manggis . Kulitnya mengandung XAMthone penyembuh kanker payudara, kanker paru-paru, kanker perut , leukimia, dll.
Mayoritas Pasien yang dirawat merupakan penderita stadium 4 keatas. Mereka hanya punya waktu 6-8 minggu untuk hidup. Manggis mampu mengembalikan hidup para pasien tersebut. Yang di perlukan tubuh bahan biologis, bukan bahan-bahan kimiawi, bahan polutan, dan bahan tiruan. Salah satu solusi yang dapat anda lakukan demi sistem kekebalan tubuh anda adalah pencegahan, yakni dengan minum jus manggis.
Menurut Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S.
Dosen Jurusan Budi Daya Pertanian danTim Ahli Divisi TTG Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unpad Bandung.
|  | 
| Dr Ir Warid Ali Qasim, M.S. | 
ADA satu ungkapan yang sering dijumpai di masyarakat, “Biar hitam si buah manggis.” Ungkapan tersebut digunakan untuk menilai sesuatu jangan dilihat dari bentuk luarnya saja, tetapi lihatlah isinya. Begitu juga untuk menilai buah, jangan melihat kulit buah manggis yang berwarna cokelat hitam, tetapi daging buahnya yang berwarna putih, bertekstur halus, dan rasanya yang manis sekali bercampur asam sehingga menimbulkan rasa khas dan segar.
Buah   bernama Latin Garcinia mangostana  L. ini termasuk famili Guttiferae   dan merupakan spesies terbaik dari  genus Garcinia. Manggis termasuk   buah eksotik yang sangat digemari oleh  konsumen, baik di dalam maupun   luar negeri, karena rasanya yang lezat,  bentuk buah yang indah, dan   tekstur daging buah yang putih halus. Tidak  jarang jika manggis   mendapat julukan Queen of tropical fruit (Ratunya  Buah-buahan Tropik).
Pada   umumnya masyarakat memanfaatkan  tanaman manggis karena buahnya yang   menyegarkan dan mengandung gula  sakarosa, dekstrosa, dan levulosa.   Komposisi bagian buah yang dimakan  per 100 gram meliputi 79,2 gram air,   0,5 gram protein, 19,8 gram  karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg   kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi,  14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C,   vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2  (riboflavin) 0,06 mg, dan   vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah  manggis dikonsumsi dalam   keadaan segar, karena olahan awetannya kurang  digemari oleh masyarakat.
Selain   buah, kulit buah manggis juga  dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan   bahan baku obat-obatan. Kulit  buah mengandung senyawa Xanthone yang   meliputi mangostin, mangostenol,  mangostinon A, mangostenon B,   trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa  mangostin, beta mangostin,   garcinon B, mangostanol, flavonoid  epicatechin, dan gartanin. Senyawa   tersebut sangat bermanfaat untuk  kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut   hanya dihasilkan dari genus  Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis   sudah dibuat kapsul yang  digunakan untuk suplemen diet, antioksidan,   dan antikanker.
Hasil   penelitian menunjukkan, ekstrak  kulit manggis mempunyai aktivitas   melawan sel kanker meliputi breast,  liver, dan leukemia. Selain itu,   juga digunakan untuk antihistamin,  antiimpflamasi, menekan sistem saraf   pusat, dan tekanan darah, serta  antiperadangan. Kulit buah juga   mengandung antosianin seperti  cyanidin-3-sophoroside, dan   cyanidin-3-glucoside.
Senyawa   tersebut berperan penting pada  pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya   mengandung senyawa pektin, tanin,  dan resin yang dimanfaatkan untuk   menyamak kulit dan sebagai zat  pewarna hitam untuk makanan dan industri   tekstil, sedangkan dan getah  kuning dimanfaatkan sebagai bahan baku   cat dan insektisida.Efek biologi  & farmakologi
Rebusan   kulit buah manggis mempunyai  efek antidiare. Buah manggis muda   memiliki efek speriniostatik dan  spermisida. Ekstrak (n-heksana dan   etanol) manggis memiliki tingkat  ketoksikan tertentu pada penggunaan   metode uji Brine Schrimp Test (BST).  Dari hasil penelitian dilaporkan   bahwa alfa mangostin  (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis   (3metil-2-butenil)-9H-xanten-9-on)  hasil isolasi dari kulit buah   manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi  dan antioksidan.
Dari   hasil studi farmakologi dan  biokimia dapat diketahui bahwa alfa   mangostin secara kompetitif  menghambat tidak hanya reseptor histamin H,   mediator kontraksi otot  lunak tetapi juga epiramin yang membangun   tempat reseptor H1 pada sel  otot lunak secara utuh.
Mangostin   merupakan tipe baru dari  histamin. Toksisitas pemberian ekstrak daun   muda terhadap mencit bunting  dengan dosis 500, 1000, dan 1500 mg/kg BB   menunjukkan efek pada fetus  berupa penurunan berat badan, terjadinya   perdarahan pada fetus, dan  adanya perubahan jaringan hati fetus  seperti  nekrosis pada sel hepar,  tetapi tidak terjadi kelainan  perkembangan  dan aborsi. Ekstrak daun  manggis dengan berbagai dosis  dapat mengurangi  jumlah sel spermatid,  terjadi penambahan jumlah  spermatozoa abnormal,  dan lambatnya gerak maju  spermatozoa mencit.
Ekstrak   kulit buah yang larut dalam  petroleum eter ditemukan dua senyawa   alkaloid. Kulit kayu, kulit buah,  dan lateks kering Garcinia mangostana   mengandung sejumlah zat warna  kuning yang berasal dari dua metabolit   yaitu alfa-mangostin dan  mangostin yang berhasil diisolasi. Mangostin   merupakan komponen utama  sedangkan mangostin merupakan konstituen   minor. Ditemukan metabolit baru  yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di   (3-metil-2butenil) xanton yang  diberi nama a-mangostanin dari kulit   buah Garcinia Mangostana.
Buah   manggis digunakan untuk mengobati  diare, radang amandel, keputihan,   disentri, wasir, luka/borok. Selain  itu, digunakan sebagai peluruh   dahak dan untuk sakit gigi. Kulit buah  manggis digunakan untuk   mengobati sariawan, disentri, nyeri urat,  sembelit. Kulit batang   digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Akar untuk  mengatasi haid yang   tidak teratur. Dari segi rasa, buah manggis cukup  potensial untuk   dibuat sari buah.
Menurut Dr. Berna Elya
Peneliti Manggis Dari Departemen Farmasi Universitas IndonesiaKulit Buah Manggis Mengandung Antioksidan Super
Selain   nangka-nangkaan, komoditas buah  yang berkhasiat untuk kesehatan dan   kecantikan adalah manggis yang  popular sebagai queen of fruits. Dr.   Berna Elya, periset jurusan Farmasi  Universitas Indonesia mengungkapkan   bahwa manggis sebagai antioksidan.  Menurut dr. Paulus Wahyudi Halim,   dokter sekaligus herbalis di  Tangerang, Banten, antioksidan  ‘menangkap’  radikal bebas dan mencegah  kerusakan sel sehingga proses  degenerasi  sel terhambat.
Disebut   radikal bebas lantaran atom atau  kelompok atom itu memang dalam   keadaan bebas alias tidak terikat dengan  gugus lain. Radikal bebas   mempunyai elektron yang tak berpasangan. Jika  diibaratkan radikal bebas   mirip orang jahat, belum berpasangan, tangan  tak terikat sehingga  usil  mengambil gambar orang. Faktanya radikal bebas  memang menangkap   molekul hydrogen, asam lemak, logam berat yang pada  akhirnya memicu   beragamnya penyakit degeneratif.
Antioksidan   itu bagai orang baik yang  menangkap si jahat tadi setelah melepas   molekul. Pada kulit manggis,  ‘orang baik hati’ itu bernama XAMTHONE.   Kadarnya mencapai 123.97 mg per  100 ml. Turunan antioksidan itu antara   lain 3-isomangostin,  alphamangostin, gammamangostin dan garcinone A.
Nama   Garcinone A mudah ditebak, nama  dari genus pohon asal Kalimantan itu,   Garcinia mangostana. Itu  mengabadikan nama ahli botani dari Perancis   Laurent Garcin.
Khasiat   XAMTHONE bukan sekedar  antioksidan, tetapi juga antikanker seperti   hasil riset Moongkarndi.  Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol   itu menguji XANTHONE dalam  riset praklinis dengan SKBR3 alias kultur   sel kanker payudara manusia.  Hasilnya? Ekstrak kulit manggis bersifat   antiproliferasi yang kuat untuk  menghambat pertumbuhan sel kanker.   Selain itu ekstrak itu juga bersifat  apoptosis atau mendukung   penghancuran sel kanker.
Chi   Kuan Ho dari Veterans General  Hospital dari Taipei mengungkapkan  bahwa  turunan XAMTHONE mujarab  mengatasi sel HCCs hepatocellular  carcinomas  atau kanker hati. Turunan  XAMTHONE itu adalah Garcinone E.  Kami  menyarankan bahwa Garcinone E  mungkin berpotensi untuk digunakan  dalam  perawatan beberapa tipe kanker  yang berhubungan dengan  pencernaan dan  paru-paru.
MENURUT Dr. Ir. Raffi Paramawati 
(Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian)
Alam   Indonesia sebagai daerah beriklim  tropik terbukti sangat cocok untuk   tumbuh dan berkembangnya tanaman  manggis. Manggis (Garcinia  Masngostana  L) merupakan salah satu komoditas  buah yang mempunyai  prospek cerah  untuk dikembangkan di berbagai daerah  dengan ekologi  yang cocok untuk  pertumbuhan manggis. Tanaman manggis  secara umum  masih dibudidayakan  secara tradisional dan turun temurun,  belum banyak  sentuhan teknologi  modern, sehingga peluang peningkatan  produksi,  kualitas dan pemasaran  masih terbuka.
Saat ini manggis merupakan salah satu primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan penerimaan devisa negara, karena manggis digemari di luar negeri. Namun jumlah manggis yang dapat diekspor hanya 10% dari total produksi (60.000 ton). Bagian yang biasanya dikonsumsi dari buah manggis adalah daging buah, yang mempunyai rasa asam-manis lezat, yang membuat manggis dijuluki sebagai Ratu Buah (Queen of Fruits). Namun ternyata bagian yang paling berkhasiat bagi kesehatan tubuh adalah kulit buah manggis. Dalam kulit terdapat super antioksidan alami yang dikenal dengan nama XAMthone Plus.
XAMthone merupakan molekul besar yang terdiri dari berbagai komponen super antioksidan, misalnya alpha-Mangostin; Garcinone A; beta-Mangostin; Garcinone B; 3-Isomangostin; Garcinone C; Mangostanol; Garcinone D; Maclurin; Garcinone E, Catechins and polyphenols, Vitamin C dan sebagainya.
Antioksidan   diperlukan tubuh untuk untuk  mencegah kerusakan akibat serangan   radikal bebas, melalui perlindungan  terhadap protein, sel, jaringan dan   organ-organ tubuh. Antioksidan telah  terbukti dapat mencegah penuaan   dini (anti aging), mencegah penyakit  jantung, mencegah berbagai jenis   kanker, mencegah kebutaan dan  meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak   antioksidan alami yang terdapat  dalam makanan kita, antara lain   askorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin  E), karotenoid (vitamin A) dan   poliphenol (antioksidan dalam teh dan  dedaunan). Namun kesemuanya itu   kemampuannya jauh di bawah XAMthone dari  manggis. Sebagai contoh,   antioksidan dalam jeruk mempunyai nilai 2400  ORAC per 100 oz, sedang   XAMthone mempunyai nilai 20.000 ORAC.
XAMthone   Plus juga terbukti mempunyai  keunggulan mampu menjelajah seluruh  tubuh  untuk menetralkan radikal  bebas, sehingga tubuh kita menjadi  lebih  bersih dan lebih sehat daripada  sebelumnya. Selain itu, XAMthone   mempunyai sifat sebagai antikanker,  antiinflammatory, antimikroba,   antialergi, menurunkan cholesterol,  tekanan darah dan kadar gula, serta   membantu menyembuhkan penyakit  degeneratif (jantung, stroke, katarak)   dan masih banyak lagi.
Saat   ini ekstrak XAMthone dari manggis  telah diproduksi dengan merek   XAMthone plus. Produk dalam bentuk minuman  suplemen ini baru pertama   kali diproduksi di Indonesia dalam skala  industri. XAMthone Plus adalah   estrak buah manggis yang dikombinasikan  dengan rosella, madu,anggur   dan apel sehingga memberikan rasa  sensasional, sehingga cocok disebut   sebagai minuman suplemen generasi  baru. Dalam aplikasinya pada   pengguna, XAMthone Plus terbukti mampu  memberikan reaksi cepat dalam   mematikan penyakit akibat mikroba  (bakteri, fungi, virus, parasit) dan   secara signifikan mampu memperbaiki  sistem dalam tubuh (menormalkan   kandungan gula dalam darah, tekanan  darah, kolesterol, asam urat dan   sebagainya). Bahkan bukti spektakuler  terjadi pada kesembuhan beberapa   penderita stroke, penurunan fungsi  ginjal, kanker payudara, leukemia   dan masih banyak lagi. mampu  meningkatkan stamina dan kekebalan,   disamping akan melindungi tubuh dari  penyakit degeneratif.
Menurur Dr.Albert Miller
Kali pertama saya meneliti buah manggis terjadi pada bulan Oktober 2004. Sebelumnya, saya sama sekali belum pernah mendengar tentang buah manggis atau xanthone, sehingga saya sangat antusias untuk segera memulai penelitian (karena pencegahan dan kesehatan tubuh adalah spesialisasi medis saya). Saya pergi ke Medscape (sebuah sumber online untuk para pakar kesehatan) dan segera melakukan pencarian Medline pada XAMthone dan buah manggis, dan hasilnya membuat saya terkejut.
Berdasarkan   faktanya, saya menemukan  lebih dari seribu artikel tentang xanthone   dan dua puluhan tentang buah  manggis. Saya mendapati bahwa struktur   xanthone stabil, terdiri atas  tiga lapisan molekul karbon, dan saya   menemukan lebih dari 40 jenis  xanthone ternyata terdapat dalam buah   manggis. Kebanyakan dari xanthone  ini terkandung dalam kantung benih   atau kulit luar buah manggis.
Apabila   saya menelusuri semua informasi  yang tersedia, hal tersebut sangat   memakan waktu dan mustahil dilakukan  dalam tempo waktu yang secukupnya.   Oleh karena itu, saya mengecilkan  pencarian klinis saya menjadi lebih   spesifik sesuai dengan tujuan saya.  Pencarian ini menemukan beberapa   artikel yang mendukung, antara lain: 1)  daya potensial anti-oksidan,  2)  sifat anti luka bakar, 3) sifat anti  bakteri, 4) sifat anti tumor,  dan  pada beberapa kasus bahkan apoptosis  (kematian sel-sel tumor).  Sejak  saat itu, saya menempatkan buah manggis  dalam penelitian saya.  Saya  bahkan mulai mengkonsumsinya, dan menuliskan  resep serupa kepada   beberapa kelompok pasien (banyak di antaranya yang  saya harapkan   perkembangan kondisi kesehatannya). Apabila hasilnya  terbukti dan ilmu   pengetahuan serta pengalaman klinis pribadi dapat  memperkuat  penelitian  saya, saya pasti memperluas rekomendasi buah  manggis ini.
Sebagai   percobaan awal, saya menggunakan  lima pasien saya berserta saya dan   istri saya sebagai percobaan  mengonsumsi jus buah manggis, dan hasilnya   luar biasa. Yang paling  memukau saya adalah efeknya yang anti luka   bakar, mengurangi bengkak dan  rasa sakit. Ini semua kami rasakan pada   bulan percobaan pertama kami.  Oleh karena itu, saya mulai   merekomendasikan buah manggis untuk berbagai  gejala penyakit dan   penyakit. 
Penyakit   yang menyerang sistem kekebalan  tubuh seperti rheumatoid arthritis   (luka bakar akut pada sendi), lupus,  dan psoriaris, terlihat   menunjukkan kemajuan medis yang luar biasa. Di  samping itu, para pasien   kami mengalami pengurangan bengkak dan rasa  sakit, serta meningkatnya   energi/vitalitas tubuh. Kami mendokumentasikan  hasil tes laboratorium   yang telah diperbaharui, seperti berkurangnya  kisaran pengendapan   eritrosit (sel darah merah), antibodi anti nuklir,  dan faktor-faktor   rheumatoid (persendian). Masalah kulit kronis seperti  eczema dan   dermatitis, terlihat semakin membaik pada banyak pasien kami,  sehingga   secara total menghilangkan ketergantungan pemakaian steroid  topical   dalam banyak kasus yang terjadi. 
Kaum   pria dengan penyakit  prostat yang tidak dapat disembuhkan dilaporkan   terjadi pengurangan  nocturia (jumlah frekuensi mereka terbangun tengah   malam untuk buang air  kecil). Sebagai bahan pendukungnya, saya  melihat  sendiri berkurangnya  tekanan darah di beberapa antigen  tertentu  kelenjar prostat. Sakit  Osteorthritis dan gejala fibromyalgia  tidak  seratus persen sembuh dari  kebanyakan pasien, tapi menunjukkan  kemajuan  yang bagus dalam proses  penyembuhan.
Saya   ingin berbagi kepada Anda tentang  beberapa kasus menarik dan   mengejutkan. Yang satu adalah perempuan  berusia 83 tahun yang mengalami   kegagalan ginjal dengan kadar creatitine  24 (pada angka 20 dibutuhkan   terapi dialysis). Dia mulai mengikuti  kelas dialysis dan bersiap diri   dalam menghadapi terapi tersebut.  Setelah mengkonsumsi buah manggis   selama satu bulan, kadar  creatitine-nya meningkat menjadi 49, sehingga   dia tidak perlu menjalani  terapi dialysis. Selain itu, saya juga   memiliki beberapa pasien lain  yang menunjukkan kemajuan dalam fungsi   ginjal. Pada kebanyakan kasus,  penggunaan buah manggis sudah banyak   mengurangi ketergantungan mereka  (para pasien) atas pengobatan diuretic   (water pill).
Sedangkan   untuk saya, kepadatan mineral  tulang saya sendiri berubah dari   penderita osteopenia menjadi orang  normal rata-rata, setelah   mengkonsumsi buah manggis selama satu tahun.  Terus terang, ini kejutan   yang menyenangkan bagi saya. Setelah itu, saya  mencatat beberapa   kemajuan kepadatan tulang di catatan medis pasien  saya. Perubahan dalam   kepadatan tulang secara perlahan terjadi, dan  biasanya hanya  ditemukan  setiap satu atau dua tahun sekali. Saya optimis  bahwa kami  pasti dapat  menemukan lebih banyak hasil bagus pada masa  mendatang.
Seringkali   saya ditanyakan tentang apa  yang menjadi manfaat terbesar yang   ditawarkan buah manggis. Dari semua  yang sudah saya paparkan sejauh   ini, mungkin saja Anda berpikir bahwa  jawaban saya terhadap pertanyaan   tersebut adalah respons pasien dengan  penyakit sistem kekebalan  tubuh. 
Sebenarnya,   saya justru sering  berkomentar bahwa jika Anda ingin melihat hasil   yang “wah”, cari  seseorang yang bermasalah dengan sistem kekebalan   tubuh, dan mulailah  pengkonsumsian buah manggis kepada mereka. Akan   tetapi, saya berpendapat  bahwa tindakan pencegahan merupakan manfaat   terbesar dari  pengkonsumsian buah manggis. 
Saya   sepenuhnya yakin bahwa bukti-bukti  yang ada dengan jelas mengarah   kepada semua penyakit yang berkaitan  dengan penuaan secara langsung   atau tidak langsung sebagai akibat dari  oksidasi berlebihan, luka bakar   yang tak terkontrol, atau rusaknya  sistem kekebalan tubuh. 
Seperti   yang telah saya katakan sebelumnya, buah  manggis memiliki efek yang   sangat besar atas penyakit-penyakit itu.  Buah manggis merupakan   satu-satunya suplemen pencegahan yang paling kuat  yang tersedia untuk   kita saat ini. Saya terus mengkonsumsi vitamin dan  mineral saya,   bersamaan dengan jus manggis. Saya menyarankan hal yang  serupa kepada   semua pasien saya, dan di beberapa kasus saya menyarankan  suplemen   tambahan untuk menghindari resiko berbagai penyakit. Pendekatan    terhadap berbagai macam faktor seringkali adalah yang    terbaik.2,3,4,5,6,8,12,15.
Berhubung   profesi dan spesialisasi saya,  saya sering menerima pertanyaan yang   membutuhkan jawaban dari seorang  pakar. Dalam meresponsnya, saa ini   Fifi Cheek dan saya bekerjasama  mengadakan konferensi bulanan untuk   menyediakan pertanyaan dan jawaban  yang berhubungan dengan manfaat buah   manggis. Seringkali pertanyaan yang  datang berputar sekitar dosis,  dan  dalam meresponsnya saya mengarang  sebuah buku yang berjudul : Mangosteen: Dosing Guidelines&Basics,
yang tersedia di website www.mangosteentools.com
yang tersedia di website www.mangosteentools.com
MANCANEGARA
Khasiat   XAMthone lain sebagai  antibakteri dan antivirus sebagaimana hasil   riset Matsumoto. Dalam uji  invitro, periset Gifu International   Institute of Biotechnology itu  membuktikan XAMthone tokcer mengatasi   Mycobacterium tuberculosis,  bakteri penyebab tuberculosis (TB).
Dalam hal jumlah pengidap TBC, saat ini di Indonesia peringkat ke-3 setelah Cina dan India. Padahal obat anti TBC berserakan di negeri ini. Keperkasaan XAMthone juga melibas human immunodeficiency virus penyebab anjloknya kekebalan tubuh. Senyawa itu menghambat replikasi.
Faedah lain manggis adalah anti jerawat. Itu gara-gara Chomnawang, periset Fakultas Farmasi Universitas Mahidol, membuktikan manggis bersifat antibakteri. Dalam riset itu ekstrak kulit manggis menghambat perkembangan bakteri Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. Remaja perempuan mungkin paling membenci kedua makhluk liliput itu.
Gara-gara bakteri mungil itu, pipi mereka bertabur jerawat. Chomnawang mengukur efek antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama berarti mengukur efek antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama berarti mengukur efek melawan bakteri yang tumbuh di dalam kultur dengan media agar metode broth dilution, dengan media kaldu. Hasilnya ekstrak paling kuat menghambat perkembangan bakteri penyebab jerawat. Kulit buah anggota famili Cluciaceae itu mengungguli ketepeng senna alata, kirinyu Eupatorium odoratum, dan landik Barleria lupulina.
Begitu lebar tabir manggis yang tersingkap. Sayang, di tanah leluhurnya sang eksotis berjuluk ratu buah itu, belum banyak dimanfaatkan. Mungkin sebaliknya di mancanegara. Selama ini negara-negara maju seperti Uni Emirat Arab, Hongkong dan Belanda mengimpor manggis asal Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat volume ekspor Indonesia pada 2004 lebih dari 3 ribu ton dari total produksi 62.117 ton. Setahun kemudian volume ekspor melambung 8.472 ton, produksi 64.711 ton.
Boleh jadi tak Cuma daging buah kaya vitamin C-66 mg-yang mereka nikmati, tetapi juga kulit nan multikhasiat. Antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner, mengatasi HIV, cuma sebagian kecil dari khasiat kulit yang selama ini menghiasi tong sampah. Tabir yang menyelimuti jack dan queen tersingkap. Di rimba raya sana terdapat banyak komoditas yang masih menjadi misteri, dan manggis adalah sebuah misteri alam untuk kebaikan manusia.SUMBER LAMPUNG POS
ALTERNATIF lain mendapatkan antioksidan guna mencegah perusakan sel yang disebabkan radikal bebas adalah buah manggis. Buah eksotis yang sering dijuluki queen of fruit ini ternyata memiliki banyak kandungan antioksidan pada kulit dan buahnya.
Dari hasil suatu penelitian, buah asli Asia Tenggara ini dapat menghasilkan xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per ml. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.
Penelitian XAMthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. XAMthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Manggis merupakan komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan karena memiliki antioksidan yang menangkap radikal bebas dan mencegah keruakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat. Tidak cuma daging buah manggis yang kaya vitamin C-66 mg, tetapi juga kulit yang multi khasiat yaitu antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner, HIV, dan sebagainya.
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apotosis penghancur sel kanker. Xanthone mampu merawat beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru dan sebagainya. Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, eukimia, antiinflamasi, dan antidiare.
Penelitian terbaru menemukan satu dari empat rakyat Amerika Serikat mengidap kanker dan 1 dari 5 orang akan meninggal pada usia dini. Solusi terbaik dari masalah ini adalah pencegahan. Konsumsi manggis secara rutin membuat awet muda karena antioksidan super yang berfungsi menjaga serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan menjadi lebih baik. Manggis membantu menghancurkan semua penyakit dalam tubuh dan memperbaiki sistem antibodi dalam tubuh.dikutip dari/bahan : lampung post
Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.
Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai anti bakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Selain itu, kandungan stilbenes pada buah manggis juga sangat bermanfaat sebagai antifungi.
Dalam hal jumlah pengidap TBC, saat ini di Indonesia peringkat ke-3 setelah Cina dan India. Padahal obat anti TBC berserakan di negeri ini. Keperkasaan XAMthone juga melibas human immunodeficiency virus penyebab anjloknya kekebalan tubuh. Senyawa itu menghambat replikasi.
Faedah lain manggis adalah anti jerawat. Itu gara-gara Chomnawang, periset Fakultas Farmasi Universitas Mahidol, membuktikan manggis bersifat antibakteri. Dalam riset itu ekstrak kulit manggis menghambat perkembangan bakteri Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. Remaja perempuan mungkin paling membenci kedua makhluk liliput itu.
Gara-gara bakteri mungil itu, pipi mereka bertabur jerawat. Chomnawang mengukur efek antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama berarti mengukur efek antikroba dengan 2 cara, disc diffusion dan broth dilution. Yang disebut pertama berarti mengukur efek melawan bakteri yang tumbuh di dalam kultur dengan media agar metode broth dilution, dengan media kaldu. Hasilnya ekstrak paling kuat menghambat perkembangan bakteri penyebab jerawat. Kulit buah anggota famili Cluciaceae itu mengungguli ketepeng senna alata, kirinyu Eupatorium odoratum, dan landik Barleria lupulina.
Begitu lebar tabir manggis yang tersingkap. Sayang, di tanah leluhurnya sang eksotis berjuluk ratu buah itu, belum banyak dimanfaatkan. Mungkin sebaliknya di mancanegara. Selama ini negara-negara maju seperti Uni Emirat Arab, Hongkong dan Belanda mengimpor manggis asal Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat volume ekspor Indonesia pada 2004 lebih dari 3 ribu ton dari total produksi 62.117 ton. Setahun kemudian volume ekspor melambung 8.472 ton, produksi 64.711 ton.
Boleh jadi tak Cuma daging buah kaya vitamin C-66 mg-yang mereka nikmati, tetapi juga kulit nan multikhasiat. Antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner, mengatasi HIV, cuma sebagian kecil dari khasiat kulit yang selama ini menghiasi tong sampah. Tabir yang menyelimuti jack dan queen tersingkap. Di rimba raya sana terdapat banyak komoditas yang masih menjadi misteri, dan manggis adalah sebuah misteri alam untuk kebaikan manusia.SUMBER LAMPUNG POS
ALTERNATIF lain mendapatkan antioksidan guna mencegah perusakan sel yang disebabkan radikal bebas adalah buah manggis. Buah eksotis yang sering dijuluki queen of fruit ini ternyata memiliki banyak kandungan antioksidan pada kulit dan buahnya.
Dari hasil suatu penelitian, buah asli Asia Tenggara ini dapat menghasilkan xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per ml. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.
Penelitian XAMthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. XAMthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Manggis merupakan komoditas buah yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan karena memiliki antioksidan yang menangkap radikal bebas dan mencegah keruakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat. Tidak cuma daging buah manggis yang kaya vitamin C-66 mg, tetapi juga kulit yang multi khasiat yaitu antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner, HIV, dan sebagainya.
Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apotosis penghancur sel kanker. Xanthone mampu merawat beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru dan sebagainya. Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, eukimia, antiinflamasi, dan antidiare.
Penelitian terbaru menemukan satu dari empat rakyat Amerika Serikat mengidap kanker dan 1 dari 5 orang akan meninggal pada usia dini. Solusi terbaik dari masalah ini adalah pencegahan. Konsumsi manggis secara rutin membuat awet muda karena antioksidan super yang berfungsi menjaga serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan menjadi lebih baik. Manggis membantu menghancurkan semua penyakit dalam tubuh dan memperbaiki sistem antibodi dalam tubuh.dikutip dari/bahan : lampung post
Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.
Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai anti bakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Selain itu, kandungan stilbenes pada buah manggis juga sangat bermanfaat sebagai antifungi.
Sebuah   studi di Singapura menunjukkan  bahwa sifat antioksidan pada buah   manggis jauh lebih efektif  dibandingkan dengan durian dan rambutan. 
Source (http://tubuhsehat.blogdetik.com/category/buah-manfaatnya/)
Source (http://tubuhsehat.blogdetik.com/category/buah-manfaatnya/)
Kajian terkini melalui sains telah membuktikan khasiat dan kelebihan buah manggis dengan penemuan sejenis bahan aktif di dalam buah manggis yang dikenali sebagai XAMthone.
XAMthone ialah suatu bahan kimia aktif dengan strukturnya yang terdiri 3 cincin dan ini menjadikannya sangat stabil ketika berada dalam badan. Struktur ini menjadikannya sangat stabil dalam keadaan panas atau dingin.
Terdapat   lebih dari 200 jenis bahan xanthone di alam tetapi lebih dari  40  jenis  XAMthone terdapat dalam buah manggis dan ini merupakan  kandungan  yang  terbanyak.
Khasiat terbaik dari XAMthone ialah ianya bersifat anti-oksidan yaitu menghambat proses oksidasi atau proses penuaan tubuh/sel tubuh. XAMthone akan melindungi sel dan mengurangi kerusakan pada sel akibat radikal bebas. Selain bermanfaat sebagai anti-oksidan, buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, anti-kanker, dan anti-radang.
Khasiat terbaik dari XAMthone ialah ianya bersifat anti-oksidan yaitu menghambat proses oksidasi atau proses penuaan tubuh/sel tubuh. XAMthone akan melindungi sel dan mengurangi kerusakan pada sel akibat radikal bebas. Selain bermanfaat sebagai anti-oksidan, buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, anti-kanker, dan anti-radang.
Bagian lain yang bermanfaat adalah kulit buahnya. Kulit manggis menghasilkan warna merah keunguan, dan amat sulit dibersihkan. Karena mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine (C20H22O5), yang mudah larut dalam alkohol atau ether, tidak larut dalam air. Kulit manggis amat berkhasiat untuk membuang asam ureat di dalam tubuh yang berguna bagi penderita reumatik/gout.



