TERAPI EAR CANDLE


Terapi Lilin Telinga Atasi Tuli, Migrain, dan Vertigo

Sumber : Suara Pembaruan
Terapi lilin telinga (ear candle) berasal dari suku Indian, penduduk asli Amerika. Lilin telinga terbuat dari sarang tawon dengan linen kualitas tinggi. Lilin telinga ini berbeda dengan lilin yang dikenal sehari-hari, yang terbuat dari parafin.

Panjang lilin telinga 30 sentimeter dan berongga. Sampai saat ini hanya tersedia dua ukuran rongga, yakni 5/8 inci yang digunakan untuk terapi orang dewasa dan ukuran rongga 1/2 inci untuk anak-anak. Bahan terapi ini diimpor dari Amerika Serikat. Bentuknya meruncing dan diberikan tatakan bulat yang terbuat dari karton yang dilapisi alumunium foil, saat lilin itu dibakar.

Terapi dengan menggunakan lilin ini sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya pendengaran, dan bisa juga menyembuhkan sejumlah penyakit. Dari sekitar 5.600 pasien yang datang sejak pertengahan 2004 sampai saat ini, diketahui terapi telinga bisa menyembuhkan penderita tuli, sekaligus mempertajam pendengaran, vertigo (sakit kepala yang berputar-putar), migrain (sakit kepala sebelah), mengatasi infeksi telinga tengah (otitis media), penyakit telinga berupa nanah kuning kental berbau busuk (congek), tinitus (telinga yang berdengung), sinusitis (infeksi di rongga hidung), serta insomnia (penyakit sulit tidur).

Sebelum diterapi, telinga pasien diperiksa dengan alat bernama otoskop. Dengan alat ini bisa diketahui apakah di gendang telinga sudah menempel jamur, ada bisul atau radang, atau ada kotoran yang mengeras. Kalau di gendang telinga hanya ada jamur, bisul, atau radang, pasien bisa langsung diterapi.

Tetapi kalau ada kotoran yang keras, ditetesi obat untuk melunakkannya, lalu diangkat, kemudian baru diterapi. Saat diterapi, pasien tidur dalam posisi miring-tegak lurus. Lalu, bagian lilin yang runcing (bagian ujung) dimasukkan ke lubang telinga dan bagian pangkalnya dibakar.

Setiap lima menit, lilin yang sudah terbakar digunting, kemudian dibuang di baskom kecil berisi air. Selama terapi ada petugas yang memegang lilin tersebut. Setelah terapi berlangsung 15 menit, lilin yang masih menyala dengan sisa sekitar 5-7 sentimeter diangkat dari telinga, lalu digunting tepat di bawah api.

Sisa lilin yang tidak terbakar dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi kode untuk mengetahui lilin itu digunakan untuk terapi telinga kiri atau telinga kanan. Saat lilin dibakar timbul panas.

Panas itu membuat tekanan udara di pangkal lilin menjadi rendah. Asap dari pembakaran lilin masuk ke seluruh ruang telinga. Dalam waktu tertentu (sekitar 7-10 menit) asap di dalam rongga telinga menjadi jenuh, kemudian terdesak keluar sambil membawa partikel-partikel (kotoran telinga/wax) yang berada di rumah siput (tymphani), serta jamur yang menutup gendang telinga. Dalam beberapa kasus, asap itu bahkan membawa bakteri dan jamur.

Partikel-partikel itu kemudian terkumpul di sisa lilin yang tidak terbakar. Sisa lilin itu kemudian dibelah untuk mengetahui kotoran yang dikeluarkan dari telinga. Wax itu bisa tersedot secara osmosis karena ada perbedaan tekanan di rongga telinga dan di luar telinga. Wax yang disedot berwarna cokelat.

Selain itu, ada juga serbuk berwarna putih kekuning-kuningan. Sebanyak 20 persen serbuk itu berasal dari lilin, sisanya adalah jamur yang ada di atas gendang telinga.

Untuk terapi satu telinga, digunakan minimal dua lilin dan maksimal tiga lilin. Lilin-lilin itu dibakar secara terus-menerus, tanpa jedah. Setelah diterapi, sisa lilin yang menempel di dinding telinga dibersihkan, kemudian rongga telinga dioles dengan antibiotik.

---------------------------------------------

Berikut ini tulisan tentang Ear Candle yang justru dinyatakan tidak memberikan hasil yang nyata.


Dusta Terapi Ear Candling

Minggu, 15-04-2007 20:51:06 oleh: Lita Mariana
Kanal: Kesehatan
Dusta Terapi Ear Candling Ear candling. Lilin yang digunakan adalah lilin berbentuk tabung berdiameter kecil, yang telah direndam dalam beeswax atau parafin dan dibiarkan hingga mengeras. Sesuai namanya, terapi ini dilakukan dengan menyalakan lilin khusus yang diletakkan di liang telinga. Tentu saja 'pasien' harus berbaring miring ke satu sisi, sementara 'terapis' menyalakan lilin dan membiarkannya terbakar selama beberapa menit.

Prosedur ear candling

Lilin dinyalakan. Lilin yang terbakar akan 'dijaga', dengan menggunakan semacam tusuk gigi untuk mempertahankan agar lubang di puncak lilin selalu terbuka selama proses berlangsung. Setelah lilin dimatikan dan disingkirkan, sebungkah kapas padat digunakan untuk membersihkan kotoran telinga yang nampak, dan seringkali diperoleh 'minyak telinga' (ear oil).
Beberapa praktisi meletakkan lilin yang masih panas itu di dalam semangkuk air, dan mengklaim bahwa semua yang ada di dalamnya -yang bukan beeswax- adalah kotoran telinga, kulit mati, residu obat, atau 'peninggalan' infeksi ragi di waktu lalu (yang kesemuanya belum ada buktinya).
Prosedur terapi ini mestinya menciptakan kehampaan ringan (hampa dalam artian tekanan udara di bawah tekanan udara atmosferik/ruang), yang dapat menarik kotoran telinga (earwax, cerumen) keluar dari liangnya.

Apa yang diklaim?

Sesuai yang saya lihat di televisi, terapi ini mengklaim mampu melakukan sesuatu pada sinus, membersihkan kotoran, melegakan, dan mengurangi sakitnya. Katanya pula, penderita sinusitis rongga hidungnya basah (??), dan terapi ini dapat membuka salurannya.
Terus terang saya kurang mengerti. Ya kata-katanya, ya klaimnya. Mungkin ini karena reporternya (yang menjalani terapi) yang bercerita, bukan terapisnya.
Beberapa pendukungnya mengklaim bahwa pengotor (impurities) dapat disingkirkan dari telinga bagian dalam, sinus fasial (rongga sinus di daerah wajah), atau bahkan otak (hah?!), yang kesemuanya entah bagaimana terhubung ke liang telinga.
He? Ada kanal dari otak saya ke telinga? Astaga. Mungkin saya jangan terlalu keras belajar, menjadi pintar, dan berotak encer. Nanti malah meleleh ke luar dan saya rugi. Ups. Maaf. Hiperbolik.

Dia mengatakan bahwa candling akan menyingkirkan ragi dan membersihkan sinus. Dia juga bilang, khususnya jika kita hidup di lingkungan perkotaan, candling akan membantu mengeluarkan banyak kotoran dan polutan yang dapat terakumulasi di dalam telinga. [Testimony of an injured victim]
Hampir semua paket pengarahan mengindikasikan bahwa telinga akan terasa hangat (tidak panas) dan pengalaman ini akan menenangkan, bahkan bagi jiwa.

Uji skeptis

Berikut adalah kutipan dari artikel tentang ear candling di Quackwatch:
Suatu pameran menggelar ear candling seharga $30. Orang-orang yang 'menjual' ini berkata bahwa pengisapan oleh lilin dapat 'menjernihkan pikiran dan sinus'. Saya bertanya-tanya untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memaksudkan penjernihan tersebut secara literal, bahwa telinga adalah sebuah bukaan dari otak dan sinus. Seorang perempuan yang menjadi pelaksana menyatakan, "(Terapi ini) membersihkan seluruh kepala, otak, dan semuanya - mereka semua terhubung, kau tahu".
Candling dilakukan di meja depan kios, sehingga wajah-ingin-tahu orang yang menjalani 'terapi', yang telinganya ditancap lilin menyala, menarik perhatian banyak pengunjung. Selama proses berlangsung, campuran keabuan dari gumpalan dan lelehan wax dikumpulkan dalam sebuah piringan yang diletakkan di bawah lilin.
Campuran tersebut tidak tampak seperti lelehan lilin, namun tampilannya tampak meragukan. Pelanggan diberitahu bahwa campuran itu adalah pengotor yang telah disingkirkan. Dan banyak di antara mereka yang memamerkannya dengan bangga, membandingkan antara miliknya dan milik orang lain, serta memberikan komentar yang meyakinkan.
Untuk menguji ini, Rebecca Long, presiden Georgia Council Against Health Fraud, mencobanya di rumah usai menonton pertunjukan tersebut. Dengan bantuan seorang teman, arahan dari kemasan diikuti dengan cermat.
Ia temukan bahwa candling menghasilkan suara berdesis, yang mirip dengan suara kelomang yang didekatkan ke telinga, namun jauh lebih keras. Namun udara di dalam telinganya menjadi terlalu panas sehingga ia harus menghentikan percobaan.
Selanjutnya, dilakukanlah sebuah percobaan sederhana lainnya: membandingkan hasil kerja ear candling dengan dan tanpa telinga. Dua penyelidik menguji lilin untuk melihat apakah wax yang terkumpul setelah pembakaran seluruhnya berasal dari lilin atau juga mengandung wax yang keluar dari telinga.
Untuk melakukan ini, mereka membakar lilin dan menempatkan ujungnya: (a) di dalam liang telinga, (b) di luar liang telinga, sedemikian rupa sehingga wax yang menetes akan tertampung dalam semangkuk air, dan (c) di dalam liang telinga namun dengan tube penghalang, sedemikian sehingga memungkinkan kotoran telinga bergerak ke dalam tube namun menghalangi wax lilin bergerak turun (ke dalam liang telinga).
Uji ini memberi hasil bahwa semua residu yang terbentuk berasal dari lilin dan tidak ada kotoran telinga yang dikeluarkan.

Ear candling's not working, my dear!

Karena wax bersifat lengket, tekanan negatif (vakum) yang diperlukan untuk menariknya ke luar rongga telinga haruslah sedemikian kuat sehingga dapat merusak gendang telinga pada prosesnya. Bagaimanapun, ternyata prosedur candling bahkan tidak menghasilkan kondisi vakum.
Peneliti yang mengukur tekanan menemukan bahwa tidak tercipta tekanan negatif selama proses candling terhadap relawan. Penyelidik yang sama telah melakukan candling selama 8 tahun dan menemukan bahwa tidak ada kotoran telinga yang dikeluarkan, dan wax lilin justru menumpuk di dalam telinga(!).
Pernyataan bahwa liang telinga terhubung ke struktur di dalam gendang telinga adalah palsu. Liang luar telinga, beserta gendang telinga di dalamnya, tidak terhubung ke otak, sinus (yang menjadi target 'terapi'), ataupun saluran Eustachia (kanal antara telinga tengah dan bagian belakang kerongkongan).
Ada klaim yang menyebutkan bahwa gendang telinga berpori dan dapat melewatkan pengotor dengan cepat. Ini tidak benar. Pengotor yang terdapat di wax yang terkumpul tak lebih dari abu/sisa dari pembakaran lilin dan kerucut penyangganya.

Bahaya ear candling

Candling berisiko terhadap beberapa bahaya, dan yang paling serius adalah terbakar oleh lilin panas. Pembuat lilin mengklaim bahwa lilin mereka hanya akan menetes di bagian luar telinga. Dan anda bisa berkomentar bahwa itu merupakan kecerobohan praktisinya.
Tentu saja ada cara untuk menghindari masuknya tetesan lilin cair ke dalam telinga: posisikan lilin dalam keadaan mendatar. Tapi saran dari produsen ini terdengar konyol. Bagaimana bisa tercipta suasana vakum? Lilin yang mendatar tidak dapat menutup rapat liang telinga pasien yang sedang berbaring miring ke satu sisi.
Sebuah pendataan pada tahun 1996 terhadap 144 dokter THT menemukan bahwa 14 di antaranya didatangi oleh pasien yang terluka oleh 'terapi' lilin ini. Termasuk -setidaknya- 13 kasus luka bakar luar, 7 kasus liang telinga yang tersumbat lelehan lilin, dan 1 kasus gendang telinga yang rusak (bolong, perforated).
Dilaporkan oleh The London Free Press, harian Kanada. Seorang perempuan yang mengalami penyumbatan di hidung dan sakit telinga saat melakukan scuba diving pergi ke sebuah toko 'makanan kesehatan' dan dirujuk ke seorang praktisi candling yang 'diakui'.
Selama 'perawatan', ia merasakan sensasi terbakar yang kuat di telinganya. Di ruang rawat gawat darurat, usaha untuk menyingkirkan tetesan wax yang menempel di gendang telinganya mengalami kegagalan. Operasi dilakukan, dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya, yang kemungkinan besar terjadi akibat candling.
Untungnya, perempuan tersebut pulih secara penuh dan pendengarannya normal kembali. Praktisi ear candling tersebut meminta maaf, memberikan kompensasi, dan berhenti melakukan praktik ear candling.
Sebagai penutup, inilah penjelasan dari Sandra Yemm, seorang praktisi ear candling, ketika ditanyakan tentang kasus rusaknya gendang telinga yang saya sebutkan tadi:
Ear candling doesn't remove the wax from one's ears. But she says that's not the point: "It doesn't matter whether it's being removed or not because you're going to get some harmony through the changing of the energies and perhaps that's all that's needed."Very funny. Where do you perform the on-stage joke, ma'am?

Konsultasi Pengobatan
HIV/AIDS dan Kecanduan Narkoba
Hotline: 087878821248 

SMS (021)9346.1965 - 081385386583

6 Komentar

Silakan Anda tuliskan pesan untuk mengetahui lebih lanjut tentang informasi di dalam blogs ini dengan mencantumkan e-mail, no telp, no HP atau akun Facebook dan Twitter Anda. Kontak kami di wa.me/+6281283745364 atau Call & SMS ke 0812.8037.6532

Lebih baru Lebih lama